Rabu, 25 Mei 2011

Memodifikasi Alkitab


Mayoritas Kristen berpendapat bahwa kitab mereka ?Alkitab- adalah kitab suci yang memuat firman-firman Allah, sebagian Kristen yang lain berpendapat Alkitab adalah tulisan manusia yang terinspirasi oleh roh suci, sebagian yang lain lagi berpendapat Alkitab adalah kitab sejarah yang mengandung pelajaran-pelajaran yang penuh hikmat dan berguna bagi kehidupan manusia.

Apapun definisi Alkitab, tentulah tidak boleh mengubah-ubah isi Alkitab sehingga dapat mengubah makna sebuah ayat dari makna semula.

Jika dikatakan Alkitab sebagai kitab suci yang memuat firman-firman Allah, mengubahnya berarti akan menjadikan kitab suci tersebut tidak suci lagi, karena telah terkontaminasi oleh campur tangan manusia.

Jika dikatakan Alkitab adalah tulisan manusia yang terinspirasikan oleh roh suci, mengubah sebagian saja ayat-ayat di dalamnya, akan menjadi tidak bernilai apa yang disebut sebagai ?inspirasi roh suci?, karena hal tersebut berarti telah mempersamakan antara ?inspirasi roh suci? dengan ?tulisan biasa oleh manusia?, kecuali hendak dikatakan lagi bahwa manusia yang mengubah-ubah ayat tersebut adalah atas inspirasi roh suci juga.

Dan jika dikatakan Alkitab adalah kitab sejarah yang mengandung hikmat, maka mengubah teks dan makna ayat dalam kitab tersebut, akan dapat mengakibatkan adanya perubahan yang tidak sesuai dengan sejarah aslinya, dengan kata lain perubahan teks ayat dapat berakibat adanya kepalsuan sejarah, sehingga hikmat yang didapatpun hanya berupa hikmat fatamorgana, dilihatnya ada tetapi sejatinya tidak ada. Kecuali hendak dikatakan juga, tidak apa-apa memalsukan sejarah asal masih tetap bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Pertanyaannya, apakah ada perubahan-perubahan ayat dalam Alkitab sehingga dapat mengubah arti yang sesungguhnya ? Apakah benar perubahan-perubahan tersebut tidak mengubah makna yang sebelumnya ?.

Mari kita ambil beberapa contoh adanya perubahan-perubahan teks Alkitab yang secara standart umum telah mengubah makna semula.

Memperhalus ayat-ayat porno

Ada beberapa/banyak ayat-ayat dalam Alkitab yang secara standart umum dapat disebut sebagai ayat-ayat porno, misalnya :

"Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda." Yehezkiel 23:20-21

Ayat-ayat tersebut adalah ayat-ayat yang sudah mengalami modifikasi guna memperhalus makna vulgar dan porno. Ayat-ayat dengan susunan kata-kata seperti di atas terdapat dalam Alkitab terbitan LAI ? Lembaga Alkitab Indonesia - terjemahan baru, dalam terjemahan LAI tahun 1970, ayat-ayat tersebut tersusun atas kata-kata sebagai berikut :

"Dan melampiaskan hasratnja dengan petjinta mereka, jang pelirnja seperti pelir keledai dan jang pantjarannja laksana pantjaran kuda djantan." Yehezkiel 23:20

Dari kedua terjemahan tersebut terdapat perbedaan yang sangat mencolok yaitu :

Auratnya seperti aurat keledai --LAI 2004
Pelirnya seperti pelir keledai --LAI 1970


Di mana kata pelir telah diganti dengan kata aurat, padahal antara pelir dan aurat adalah dua kata yang jauh berbeda, aurat memiliki pengertian yang banyak, diantaranya : pusar, perut, dada, paha, pantat dan lain-lain, sementara pelir adalah untuk menunjukkan alat kemaluan yang khas bagi seorang lelaki atau alat reproduksi hewan jantan.

Masih dalam ayat tersebut, kata-kata yang ada dalam terjemahan LAI 1970, ternyata telah dihilangkan dalam terjemahan LAI 2004, yaitu :

pancarannya seperti pancaran kuda jantan

Di mana susunan kata-kata tersebut untuk menggambarkan semburan sperma yang keluar dari pelir seorang lelaki yang sangat birahi.

Penghilangan susunan kata-kata yang sangat porno dan vulgar tersebut dan perubahan dari kata pelir menjadi aurat, sudah cukup untuk dapat dikatakan bahwa mereka telah mengubah ayat-ayat dalam Alkitab. Di mana perubahan tersebut telah mengubah makna yang semula.

Pada tahun 1562, Biarawan Spanyol Fray Luis de Leon, dijebloskan ke dalam penjara oleh lembaga inkuisisi karena telah menyusun terjemahan dari kitab yang berbahasa Ibrani asli, tentu saja hasilnya adalah terjemahannya yang sangat vulgar dan porno.

Kalau Alkitab dikatakan sebagai firman Allah, atau sebagai tulisan manusia yang terinspirasi oleh roh suci atau kitab sejarah yang mengandung pelajaran-pelajaran yang penuh hikmat, tentulah tidak dibenarkan dengan alasan apa-pun mengubah teks yang berakibat berubahya makna, karena perubahan tersebut secara tidak langsung sama halnya dengan menyatakan Allah tidak becus dalam berfirman karena isinya sangat vulgar dan porno, atau secara tidak langsung menyatakan bahwa roh suci telah salah menginspirasikan hal yang vulgar dan porno kepada manusia atau secara tidak langsung, perubahan tersebut akan mengubah hikmat yang terkandung di dalamnya.

Menyelewengkan Kisah Penyaliban

Ada perubahan radikal sebesar 180 derajat antara Al-kitab terjemahan lama dengan Alkitab terjemahan baru, perubahan tersebut adalah tentang kisah penyaliban, yang secara leteral perubahan tersebut telah mengubah arti dari yang disalib bukan Yesus kepada arti yang di salib adalah Yesus.

Untuk mempermudah penjelasan, mari kita cermati dengan seksama gambar 1 dan gambar 2 sebagai ilustrasi dari apa yang dikisahkan oleh Alkitab Terjemahan Lama dan Alkitab Terjemahan Baru terutama tentang perkataan orang yang disalib kepada Ibu Yesus dan seorang laki-laki yang ada di samping ibu Yesus.



Pada gambar 1, tampak nyata bahwa orang yang disalib bukanlah Yesus, karena orang yang disalib mengatakan kepada ibu Yesus ?Hai perempuan, tengoklah anakmu? yang menunjukkan bahwa anak ibu Yesus adalah yang berada di samping ibu Yesus.

Sedang seorang laki-laki yang di samping ibu Yesus adalah Yesus sendiri, karena orang yang disalib mengatakan kepada laki-laki tersebut memerintahkan melihat ibunya yang ada di sampingnya dengan perkataan ?tengoklah ibumu?

Sangat jelas dan gamblang, Terjemahan Lama secara tekstual dan kontekstual memberikan arti bahwa orang yang disalib bukanlah Yesus.

Terjemahan semacam itu, tentu dipandang membahayakan bagi doktrin ke-Kristen-an yang menyatakan Yesus mati disalib sebagai korban penebusan dosa, oleh karenanya ada kepentingan untuk mengubah teks perkataan orang yang disalib agar tidak menunjukkan bahwa orang yang disalib bukanlah Yesus.

Perubahan tersebut, dapat kita lihat pada Terjemahan Baru oleh LAI tahun 2004. (gambar 2)

Pada terjemahan tersebut, perkataan orang yang disalib dirubah menjadi ?Ibu, inilah anak-mu? yang semula perkataan orang yang disalib berbunyi ?Hai perempuan, tengoklah anakmu?, perubahan tersebut memberikan arti baru yaitu bahwa orang yang disalib adalah anak ibu Yesus yaitu Yesus sendiri, dan memberikan arti baru bahwa orang yang berada di samping ibu Yesus adalah salah satu murid Yesus, yang semula memberikan arti kuat bahwa orang yang disalib bukanlah Yesus, dan orang yang di samping Ibu Yesus adalah Yesus sendiri..

Bisa saja orang-orang Kristen menyangkal bahwa baik terjemahan lama dan terjemahan baru sama-sama memberikan arti bahwa yang disalib adalah Yesus dan orang yang berada di samping ibu Yesus adalah salah seorang murid Yesus, kalau artinya sama saja, lalu apa perlunya mengubah-ubah perkataan, bukankah telah diklaim bahwa Alkitab adalah Firman Allah, bukankah telah diklaim bahwa Alkitab adalah tulisan manusia yang terinspirasikan oleh roh suci, bukankah diklaim bahwa Alkitab adalah kitab sejarah.

Adanya perubahan tersebut telah mementahkan klaim orang-orang Kristen tersebut dan menjadikan Alkitab tak ubahnya seperti tulisan-tulisan manusia yang lainnya tentang biografi yang bisa saja salah dalam mengisahkannya.

Bagi orang yang berada di luar Kristen yang terbebas dari doktrin gereja, permasalahannya nampak jelas, bahwa semuanya agar selaras dengan doktrin gereja.

Contoh-contoh lainnya

Berikut ini contoh-contoh perubahan teks Alkitab yang menyebabkan berubahnya sebuah hukum atau sejarah.

1. Babi menjadi Babi Hutan
dan lagi babi, karena sungguhpun kukunya terbelah dua, ia itu bersiratan kukunya, tetapi ia tiada memamah biak, maka haramlah ia kepadamu.. Imamat 11:7 Terjemahan Lama

Dengan ayat tersebut, maka seluruh jenis babi adalah Haram hukumnya bagi orang Kristen, tetapi, tiba-tiba saja Alkitab Terjemahan Baru telah berubah artinya seperti berikut ini :

Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Imamat 11:7 Terjemahan Baru

Terlihat adanya perubahan dari babi menjadi babi hutan, sehingga babi yang haram hanya babi hutan saja yag semula segala jenis babi. Tidak diketahui alasan yang menyebabkan para penginjil mengubah arti dari babi menjadi babi hutan.

Bisa saja suatu saat nanti, babi hutan menjadi halal, agar orang-orang Kristen yang berada di hutan-hutan seperti Irian Jaya dan Kalimantan dapat memakan daging babi hutan.

2. Kelinci menjadi kelinci Hutan
?. yang tiada boleh kamu makan ?.. yaitu unta dan kawelu dan kelinci,?haramlah ia kepadamu. Ulangan 14:7 Terjemahan Lama

Menurut ayat tersebut, daging kelinci haram hukumnya bagi umat Kristen, namun ayat tersebut telah dirubah menjadi :

?.. tidak boleh kamu makan .. unta, kelinci hutan dan marmot, haram semuanya itu bagimu. Ulangan 14:7 Terjemahan Baru

3. 40.000 menjadi 4.000
Dan lagi adalah pada raja Sulaiman empat puluh ribu kandang akan segala rata baginda dan dua belas ribu orang berkuda. 1 Raja-raja 4:26 Terjemahan Lama

Dirubah menjadi :

Lagipula Salomo mempunyai kuda empat ribu kandang untuk kereta-keretanya dan dua belas ribu orang berkuda. 1 Raja-raja 4:26 LAI 1979

4. 7 Menjadi 3
?. Maukah engkau suatu bala kelaparan tujuh tahun lamanya berlaku dalam negerimu? ?.. 2 Samuel 24:13 Terjemahan Lama

Dirubah menjadi

?? "Akan datangkah menimpa engkau tiga tahun kelaparan di negerimu? ? 2 Samuel 24:13 Terjemahan Baru

Dan masih banyak kalau kita mau menelusuri adanya ayat-ayat dalam Alkitab yang dirubah-rubah arti dan maksudnya. Di mana perubahan-perubahan tersebut telah menyebabkan Alkitab sebagai firman Allah atau tulisan manusia yang terins-pirasi oleh roh suci adalah klaim kosong belaka.

Allah SWT telah memberitahukan kepada umat Islam akan perbuatan mereka tersebut :
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? -QS. 2:75-

Demikian uraian ini, semoga dapat menambah pengetahuan yang bermanfaat bagi aqidah umat Islam. Amien.

3 komentar:

  1. Setelah saya pahami tulisan anda, sebenarnya masalah yang antum paparkan adalah tentang tafsir alkitab, bukan tentang masalah mengubah alkitab. Kalau mengubah alkitab mari kita bandingkan dan lihat secara ilmiah dari data dan sumber tertua menurut bahasa aslinya. Sebenarnya Itu adalah masalah ahli kitab sendiri dan yang jelas lakum dinukum waliyadin (lebih penting urus agama kita), bahasan ini terkesan seperti tulisan taqlid (maaf). Mari belajar lebih cerdas dan perspektif, kalau tidak, Islam mudah tergerus oleh diri kita sendiri seiring kemajuan jaman. Coba antum lihat dan bandingkan banyak tafsir Al-Quran (mushaf Usmani biasanya)yang ada di Indonesia dan juga di serawak bahkan di belahan dunia lainnya yang berbeda tetapi sumbernya tetap sama. Saya tetap berpegang pada Al-Quran, walaupun sebenarnya Al-Quran yang asli sampai hari ini sudah tidak ada, karena yang kita pegang sebenarnya adalah mushaf Usmani saja. Maaf, mari jangan bertaqiyyah. Wassalam

    BalasHapus
  2. sejak abad 1 alkitab perjanjian lama dipegang beberapa pihak berlawanan
    Pihak Yahudi dan Pihak Kristen
    Dan abad pertama kekristrenan telah mulai. Bertentangan dengan Yahudi Muhamad menyiarkan Islam abad 6 dan Muhamad tidak pernah menyebutkan kepalsuan alkitab tapi di abad 21 ini ada orang menyebut alkitab dipalsukan. Apa anda lebih pintar dari nabi Muhamad?

    BalasHapus
  3. Kalau Yahudi memalsukan Alkitab tentu alkitab Yahudi tidak sama dengan Kristen, jika Kristen memalsukan alkitab tentu Alkitab Kristen tidak sama dengan Yahudi. Tidak mungkin ada kesepakatan antara Yahudi dan Kristen karena Yahudi sejak adanya Kristen bertentangan dengan Kekristenan. Pemalsuan Alkitab omong kosong

    BalasHapus